Di awal tahun ini pemerintah berupaya mengopinikan kepada publik tentang slogan pariwisata dengan tema "Visit Indonesia 2008". Namanya cukup bagus, yaitu upaya pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisata ke dalam negeri. Hal ini sebenarnya adalah upaya pemerintah untuk membangkitkan kondisi pariisata negeri ini yang cenderung menurun akibat bom bali oktober 2002 yang lalu. Namun sebenarnya jauh di balik itu ada agenda busuk yang berupaya merusak budaya timur indonesia yang cenderung religius islam. Fakta menunjukkan tingkat wisatawan mancanegara yang tinggi akan membuat eksodus emigrasi yang tinggi pula. Budaya barat yang di bawa wisatawan mancanegara ini pun lamban laun akan merusak sistem budaya Indonesia.
Pertama, sebenarnya barat khawatir terhadap pesatnya perkembangan ummat islam di Indonesia yang semakin hari menjauhi kebudayaan mereka serta memusuhi barat. Mereka berupaya mendatangkan "misionari" budaya mereka ke segala penjuru wisata di Indonesia. Lihat saja pemerintah tampaknya sengaja memperbolehkan wisata di daerah
yang kental adat-istiadat muslimnya untuk di jamah oleh mereka. Seperti di buka lebarnya kran wisata pangandaran dan beberapa basis daerah yang kuat keislamannya.
Kedua, Barat sesungguhnya sedang dalam kekhawatiran bila Aqidah ummat islam telah mengikat masyarakat.Sehingga lamban-laun mereka akan meninggalkan budaya yang telah turun-temurun di ajarkan mereka pada bangsa ini.Sehingga mereka memasukkan pemikiran bahwa sudah selayaknya Indonesia membuka seluas-luasnya kunjungan wisata ke negeri ini.Selain itu budaya barat yang cenderung hedonisme dan penuh hura-hura itu akan
merambat ke berbagai kota di Indonesia bukan saja Bali, dan Jakarta yang terkenal
"gudang Maksiat".
Terakhir pemerintah sebenarnya berada dalam tekanan negeri-negeri asing yang telah lama mengontak SBY untuk membuka jalur asimilasi budaya an pertukaran pelajar
mereka. Sehingga pemerintah bersikap pragmatis dan cenderung mendukung ide-ide sekuler mereka. Solusi utama dalam masalah ini tidak lain adalah diterapkan sistem
islam dan masyarakat menyadari betul bahwa ada agenda buruk kaum barat dalam "Visit Indonesia 2008" ini. Kita sebagai generasi penerus bangsa ini hendaknya menolak
kunjungan wisata yang sebenarbya hanya memperlancar arus maksiat di bumi para wali ini.Serta harapan terakhir ialah senantiasa kita berada di garis terdepan dalam menyuarakan syariat dan khilafah untuk menghalau ide-ide buruk ini.
Penulis:Zain Rahman El-Palembangi
0 comments:
Post a Comment