Akhir-akhir ini Pilkada Provinsi dikejutkan dengna kemenangan tak terduga pasangan dari calon non unggulan. Pertama adalah kemenangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf yang mengungguli pasangan Agum-Numan dan Danny-Iwan yang sebelumnya banyak berkutat di dua pasang calon ini sebagai pemenang pilkada Jabar. Lantas kemenangan kedua di raih oleh Syamsul arifin dan pasangannya di SUMUT yang juga tak terduga. Apakah lantas dengan kemenangan masyarakat telah mempunyai frame bahwa sudah saatnya berubah. Ternyata tidak ! Terbukti masih tingginya partisipasi Golput yang ternyata unggul di banding jumlah pemenang. Ini mengindikasikan bahwa siapa pun pemimpinnya mereka merasa pesimistis kehidupan ini akan berubah.Anggapan ini memang tidak salah. Ya, sudah selayaknya sistem di negeri inilah yang harusnya di ubah bukan pemimpinnya saja. Karena sebenarnya negeri ini tidak mempunyai aturan yang jelas, ketidakpastian, dan tentu hukum yang dipakai sudah menyalahi kodrat. Sudah selayaknya penerapan syariat islam menjadi landasan utama dan penegakannya tiada lain dengan khilafah ala minhaj nubbuwwat yang sejumlah kalangan bahwa hal ini adalah utopis belaka. Justru bagi-Nya tidak ada yang utopis, malah sesungguhnya kehadiran khilafah kembali adalah suatu yang pasti dan tidak mengada-ada tinggal bagai mana caranya kita untuk menghadirkannya kembali. Dengan hal inilah JABAR, SUMUT, Indonesia dan kawasan-kawasan negeri muslim lainnya terbebas dari kapitalisasi dan sekulerisasi.
Pesan
Saturday, April 26, 2008
Mau Sejahtera ! pilih Syariah dan Khilafah!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment