Mukernas Berakhir Kemarin di Bali
JP - DENPASAR - Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bali berakhir kemarin (3/1). Salah satu hal menarik dalam dialog kebangsaan di Agung Room Grand Inna Bali Beach kemarin, tokoh Hindu Bali, Ida Pedanda Sebali Tianyar, yang menjadi narasumber ditawari menjadi caleg PKS dalam Pemilu 2009.
Sedianya selain Ida Pedanda , terjadwal pula Taufik Kiemas dan Jakob Oetama untuk mengisi dialog kebangsaan. Namun, keduanya batal hadir. Pada saat dialog itulah Fahri Hamzah menawari tokoh Hindu itu untuk menjadi caleg dari partainya. “Kita berkehendak, mau nggak Pak Pedanda menjadi caleg PKS?” tanya Fahri yang disambut tepuk tangan gemuruh peserta Mukernas.
Apa jawaban Pedanda atas tawaran itu? “Jika memang seperti itu, syukur alhamdulillah,” ujarnya yang juga mengundang tepuk tangan lebih keras. Pedanda pun segera melanjutkan jawaban untuk menjadi wakil rakyat. “Tapi, janganlah saya. Soalnya dua tahun lagi saya ini sudah mati,” lanjutnya spontan.
Dalam penyampaian materi dialognya, Pedanda menegaskan ke depan PKS memang harus membuka diri agar menjadi partai merah putih. Jangan lagi menggunakan landasan agama. “Nasionalis religiuslah,” harapnya.
Pedanda juga melontarkan kritik tajam ke PKS. Kata dia, dalam membangun bangsa PKS harus menulis apa yang akan dikatakan. Katakan apa yang ditulis, dan kerjakan apa yang mesti dikerjakan dan ditulis. “Jangan omong-omong thok, untuk bangsa ini,” tambahnya.
Pembicara lain yang kemarin hadir, antara lain, Letjen (pur) Saiful Sulun, Arif Budimansyah yang menggantikan Taufik Kiemas, dan Ketua Fraksi PKS DPR Mahfud Sidik. (art/mk)
Comments
42 Responses to “PKS Tawari Caleg Tokoh Hindu”
From:http://pksbali.org/2008/02/04/pks-tawari-caleg-tokoh-hindu/#more-79
Asl….memang saatnya kita membuka diri…(walau sebenar udah daru dulu)…mantap…….Allahu Akbar….!!
Janganlah kamu mengangkat orang-orang kafir menjadi wali-wali kamu.
kalau harus keluar dari idealisme islam lebih baik tidak ada pks ini.karena tidak mungkin partai slam menggunakan ideologi selain al-quran hadist sebagaiideologinya yang sah Apalagi menggandeng kader ynag nyatanya tidak ada jiwa penegakan islam di dirinya.
Ini baru langkah jitu dari PKS,utk melangkah kedepan ,untuk mengisi legistatif dan eksekutif yg pro rakyat jujur dan bermoral diseluruh Indonesia ,Rakyat sudah sengsara dengan ada nya orang -orang yg membohongi rakyat memimpin daerah dan negeri ini ………tetap istiqomah
Dengan sikap PKS yang berubah seperti ini saya kira akan mendapatkan massa yang lumayan banyak,namun perlu di ingat keberhasilan itu tdk akan lama karena masyarakat akan menilai sikap plin-plan ini. saya harap PKS tetap sebagai partai Islam yang beridiologikan Islam.
Ingat komitmen kita dari awal, jangan sampai kita terjerumus oleh kekuasaan. saya harap PKS tetap istiqomah…..kita besarkan dengan nilai keIslaman kita.Allahu Akbar…!!!!!!
Allahummahdi qiyadatana… Allahumma tsabbit aqdamahum fii sabiilik… Allahumma ijtanibhum minad dun-ya… Allahummanshur jamaa’atana min fitnatid dun-ya… Allahumma ijtanib qiyadatana min nisaa… !
Ini langkah yang sangat rasional, muslim diwakili muslim yang terbaik. Hindu diwakili hindu yabg terbaik, kristen diwakili kristen yang terbaik. Dan… he..he.. lucu juga kalau maksa pendeta di gereja harus dari muslim.
Saya setuju terbuka…tapi aturan main harus jelas….
Untuk Para Ustadz…saatnya kembali ke Barak, biarlah dilegislatif untu para profesional emn mumpuni dibidangnya tapi tetap hanif….
Ustad kami rindu padamu, karena sekarang rada susah buat ngisi karena bentrok dgn agenda Dewan….
Ustad semakin banyak kader yg kering dari siraman Ruhiyah…..banyak juga yg mulai keder…
Salam Cinta untuk Ustadz
Wassalam
Margahayu - Bekasi Tmr
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
Menurut ana keputusan Qiyadah kita untuk menjadikan PKS sebgai partai yang terbuka pasti sudah dipertimbangkan manfaat dan mudharatnya. Sebagai kader kita wajib sami’na wa atho’na, dan husnudzon. Walaupun harus tetap kritis dan tabayyun akan perkembangan yang ada.
Negara ini tidak akan bangkit tanpa mengikutsertakan semua pihak, InsyaAllah dengan contoh yang baik dari para ikhawah sekalian masyarakat nonmuslim pun akan terpesona dan hidayah Allah akan diraih. ingatlah bahwa dakwah itu hars menyentuh hati…. dan Allah SWT lah sang pemilik hati ini.
Maju terus PKS . Istiqomah dan tawakkallah .
Allah SWT melihat niat kita. ALLAHU AKBAR
Ass.wr.wb.
Kenapa Mukernas dipilih Bali? Bukankah disana penuh dengan maksiat dan mistik, (disamping hal2 baik yang lainnya?)
PKS harus menunjukan jati diri sebenarnya, jangan menjadi pengikut (Boleh bercampur tetapi harus beda)
Buat perubahan di Masyarakat, jangan hanya Para Ustadz yang “berubah”. Kembalikan ustadz pada kami, kami membutuhkanmu, biarkan kader politikus yang ada didewan..
Wass.wr.wb.
Aal-Pekayon Jaya - Bekasi
” Kekalahan Pilkada Jakarta… itu masalah kecil, Kalah di Pilkada Tanggerang… itu tak masalah, menjadi pecundang di Pilkada Bekasi …itu juga bukanlah hal yang harus ditangisi, tapi ketika para kader tak lagi semangat berjuang serta redupnya militansi saatnya para Qiyadah evaluasi diri”
Jangan dijawab pertanyaan kami dengan kondisi politik terkini, jangan dijawab kegundahan kami dengan analisa dan prediksi dari LSI, jangan dijawab pertanyaan kami dengan target dan strategy bak politisi . yang kami butuh adalah jawaban dari taujih Robbany yang keluar dari lisan yang ikhlas dan lurus. apakah saat ini dakwah sebagai Panglima atau politik sebagai Panglima, apakah saat ini politik sebagai kendaraan dakwah atau dakwah sebagai kendaraan Politik.
salam
Shaifeenkum
Jangan sampai kita terjebak dalam demokrasi yg semuanya dinilai dg suara. Jangan hanya ingin meraup suara, kita jadi lupa akan kondisi ruhiyah kita sendiri yg pada hakikatnya itu adalah sumber kemenangan kita. Jadilah PKS partai yg tetep idealis/istiqomah dg keislamannya.
asslm. afwan sebelumnya.
jujur saya sangat kecewa dengan keputusan mukernas pks ini. mau dikemanakan PKS saat ini. saya kira sekalian saja waktu mukernas untuk di putuskan PKS keluar dari jama’ah. agar landasan - landasan serta assolah dakwah ini tidak ternodai.
sebenarnya, yang dibutuhkan jama’ah bukan kuantitas tapi kualitas. saya khawatir nantinya pks akan sama saja dengan golkar atau PDI P. saya selaku kader gak ingin PKS seperti itu.
perlu diperhatikan pula firman Alloh ” Janganlah kamu mengangkat orang-orang kafir menjadi wali-wali kamu…”. kalau landasan kita Alqur’an tidak kita taati, akan seperti apa kita. wallohu a’lam bi showab.
jangan salahkan bila saya insilah ke harokah lain, bersama ikhwah lain di sini.
Assalamualaikum.
Ass.wr.wb.
Ya…Allah…sadarkanlah para Qiyadah kami yg mulai mabok kekuasaan & bingung.
Pak moderator yg nawarin org Hindu jadi Caleg, saran saya : tadabbur kembali ayat2 Al-Qur’an dan Hadist serta Manhaj da’wah kita. Cukuplah kasus2 tuduhan korupsi kpd anda membuat anda utk lebih hati2 dlm berkata2.
Tujuan perjuangan kita adalah : menegakkan Islam, bukan utk meraih target suara 20 %, sampai2 akan merubah azas partai, menjadi selain Islam.
Dulu, tahun 1998 kita berjuang demo agar azas Parpol boleh Islam, skrg kita balik ke nasionalis ???
Kita mengharapkan suara non muslim, tapi suara muslim kita th.2004 akan lari….Kenapa kita tdk memprioritaskan menda’wahi kaum Islam Abangan ?
Sekitar th.2003, ust.Hilmi mengatakan : tujuan kita menjadikan kader2 kita sbg Caleg adalah utk menakar kualitas kader kita di mata publik, skrg kok sekedar mencari suara ?
Salam kembali ke Manhaj Da’wah.
Ass.wr.wb.
Assalamu’alalikum……
Semoga ikhwah sekalian dalam keadaan sehat jasadiah, ruhiah dan tak ketinggalan ruhiah. Amin.
Kalo saya baca komentar2nya seru juga ada yang setuju dan ada yang ga setuju dg beberapa kebijakan dari MUKERNAS ini. kesimpulannya sih mereka semua pada sayang sama PKS.
Saran saya MUKERNAS kan baru kelar nih jadi tunggu aja hasilnya secara jelas dan detail di daerahnya masing2, kan kemarin mengirim perwakilannya. Yang pasti keputusan itu Insya Allah sudah dipikirkan matang2 oleh para Pemimpin kita (semoga Allah selalu mencurahkan hidayah kepada mereka).
Bagi para Qiyadah kita, mungkin inilah saatnya fase dakwah PKS untuk merangkul orang2 diluar Islam sebagai partner perjuangannya dalam bernegara, setelah sebelumnya juga berkoalisi dengan sesama muslim tentunya. Insya Allah ga ada tuh istilahnya campur-campur akidah (karena kompetensi pertama kita sebagai kader adalah Salimul Aqidah), mengorbankan kepentingan umat islam (karena sudah dibuktikan dengan amal, PKS yg paling getol membela kepentingan umat islam, sampe yg jauh di palestina aja dibelain).
Kalo mau ambil rujukan tentang bagaimana bekerjasama dengan orang non muslim dalam perjuangan,ikhwah sekalian bisa baca siroh nabi. Sebagai contoh ketika mau Baiat Aqobah ke dua, orang yg mendampingi dan orang keparcayaan rosul adalah orang non muslim, padahal peristiwa itu adalah moment dg tingkat kerahasian tinggi, karena menyangkut hidup matinya dakwah Islam pada saat itu.
Jadi ditunggu penjelasannya.. Afwan kebanyakan nulisnya…
Assalamu’alaikum Ustadz, apa ga salah tuh qiyasnya?
illatnya sama ga’ ya? Afwan nih.
Abbas itu paman Rasul.
Satu keluarga, yg sama2 merasakan muqotho’ah (pemboikotan) yg dilakukan oleh orang2 kafir Qurays waktu itu.
Blio memberitahu peserta baiat aqobah bahwa dukungan mereka adalah utk memperjuangkan Islam dg cara2 Islami, sami’na wa atho’na thd aturan Allah dan RasulNya. Dan memberitahu juga ttg konsekuensinya jika mereka menelantarkan Rasul.
Siapakah yg paling baik kita jadikan wali2 (penolong) kita?
Adakah di AlQur’an yg menyatakan kebolehan kita mengambil wali2 (penolong) dari orang2 kafir?
Ustadz, afwan bila salah kata.
Semoga peringatan Allah SWT bagi mereka yg mengambil wali2 selain orang mukmin di AlQur’an dapat kita renungkan bersama.
Agar kita selamat di dunia dan akhirat.
Allahu akbar.
Wassalam.
assalamualaikum
semoga PKS mendapatkan yg terbaik dr Alloh
ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB.
HASIL MUKERNAS KALI INI GA’ BERMANFAAT. JANGAN SAMPAI PKS DISUSUPI OLEH ORANG YANG INGIN MENGHANCURKAN PKS DARI DALAM. INGAT…. KALAU SAMPAI PKS MENCALONKAN CALEG/ PRESIDEN/WAPRES ATAU PEMIMPIN DARI KALANGAN NON MUSLIM, SAYA YAKIN PKS AKAN DITINGGALKAN PARA KADER & SIMPATISANNYA. PKS BERSIH DAN PEDULI, SABAR DAN TETAP ISTIQOMAH…. ALLAHU AKBAR..
Ass wr wb.
Sangat disayangkan keputusan yang mudah2 belum putus utk dikoreksi kembali, mengenai calon diluar kader atau calon dari non.
Alasan utama utk mengakomodasi perwakilan mereka.
Logikanya bagaimana ?
Mereka sudah terwakili oleh partai-partai yang mengusungnnya, partai nasionalis atau partai agama mereka. Tinggal komunikasi di DPRD saja, khan sederhana.
Jangan ditarik mereka ke dapur kita, yg nanti bisa mnyuguhkan jamuan yang bagi kita haram. Bagaimana ini para pimpinan?
Hilang sudah ALjamaah huwa hizb, al hizb huwa jamaah. Jangan mengulang pelajaran dari PAN yg skrng hancur lebur ditinggal MUhammadiyah.
Sadaralah sadaralah sadaralah sadarlah sadaralah, taubatlah taubatlah taubatlah taubatlah, jangan alih-alih utk dakwah tapi malah keblinger, mabok kekuasaan. Maaf, hal ini karena begitu sayangnya ane pada PKS. Ane tak rela PKS yg sudah berjalan di Rel yg benar akan hancur lebur
Wassalam
Ass.wr.wb.
Wahai Para Qiyadah sadarlah bahwa kekuasaan bukan segalanya yang penting meningkatkan amar ma’ruf dan menghindari nahi mungkar, apakah para Qiyadah sudah lupa pada materi wala wa baro yang kencang2 nya disuarakan Assabiqunan Awwalun di tahun 1980 sehingga tega2nya menawarkan org Hindu jadi Caleg. Istighfarlah.
Dan juga apakah Para Qiyadah tidak sadar bahwa basyiroh antum sudah dihijab oleh Allah SWT dengan tidak turunnya Nashrullah ysng terbukti setiap Pilkada selalu kalah.
Jangan buang waktu buat berdebat akhi/ti, saatnya berdakwah untuk umat, membela masyarakat, mengajak taubat, struktur diperkuat, kesolidan jamaah semakin diikat, kerja semakin giat, langkah semakin cepat, ibadah & mujahadah semakin berlipat. Dan biarkanlah para penonton riuh rendah, bukankah lapangan jihad tak akan rame tanpa mereka? Pertolongan itu dari Allah dan sungguh kemenangan itu telah dekat.
Istighfar ya Akhi…..apa pantas seorang muslim menawarkan kekuasaan kepada Orang Musyrik…Apa Anda buta kalo masih ada bahkwa jutaan kaum Muslimin..apa Anda telah kehilangan kepercayaan kepada kaum Muslimin sehingga Anda lebih percaya kepada orang-orang Kafir? Naudzubillah…Saya berharap Moderator yang menyampaikan hal itu ditakbirkan EMPAT KALI sebagai TANDA KEMATIANNYA…Yang Buta Bukan Matanya Tetapi Hatinya Telah Buta…”Tidak selayak orang-orang mukmin mengangkat orang-orang Yahudi dan Nashrani sebagai pemimpin mereka” Apalgi Orang Musyrik Sebagaimana Orang HIndu..Kemana para Doktor PKS tamatan Timur Tengah, Apakah Anda semua Buta terhadap fenomena ini…Jangan Menghalalkan segala cara…Sadarlah….Bahwa Kalian Lebih Mulia sekiranya Anda benar2 beriman” Apakah Kalian mengharapkan Izzah dari orang-orang Kafir, padahal Izzah itu milik Allah…Sungguh2 menyakitkan…Apa Bagi Kalian tidak ada tempat Selain Bali..Yang Kalian jadikan tempat Sebagai Mukernas…Padahal Balimerupakan Markaznya orang-orang Kafir, surga dunia bagi mereka, apa yang kalian harapkan dari tempat maksiat Itu? Apa kalian mengira Allah Ridha Kepada kalian yang telah mendatangi tempat Maksiat..bahkan Sarang Maksiat…apa Kalian Telah Buta…wahai Saudaraku…Apa bagi kalian tidak ada tempat Selain Bali????????????????????????????????? Apa bagi kalian Tempat Maksiat seperti BAli bisa mendatangkan Berkahhhhhhh???????? Sungguh ironis..tapi inilah Faktanya.
tahun 2009 ntar bisa2 golput neh gw…
JANGAN SAMPAI PKS JADI PSK
Kemenangan kita ( baca: PKS )di tahun 2004 diakui secara jujur bahwa prosentase nasrullah lebih besar ketimbang hitungan potensi yang kita miliki. Alhamdulillah ..upaya yg kita lakukan dalam berda’wah dalam bingkai syariat Islam menghasilkan pertolongan yang Allah berikan. Tapi skrg…kita lebih tsiqoh ( pede ) dgn hitungan akal / politik tanpa upaya berupaya untuk merangsang datangnya pertolongan Allah. Kampanye dengan bingkai ma’siat ( dangdut, ikthilat , dll )membuktikannya…. Skrg , apa perlu kita ulang lagi kekalahan tsb. Hanya orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran..
assalamualaikum
bagi yang merasa kader mohon fatabayyun,
bagi simpatisan bertanyalah
bagi yang benci senang mereka
musuh islam apalagi sangat girang.
ishlahulhukumah adalah proses yang sangat berat, perlu kejernihan hati, ketinggian ilmu, ketsiqohan pd qiyadah.
insyaallah ishlahuddauli di depan mata
insyaallah Islam menjadi ustadz bagi seluruh alam
waalaikumsalam
Mukernas Bali: Parade Inkonsistensi
Akhirnya Musyawarah Kerja Nasional Partai Keadilan Sejahtera berakhir sudah, menghasilkan keputusan yang sudah bisa diduga sebelumnya, yang sudah saya ulas pada tulisan ‘Mukernas Bali: Selamat Tinggal Partai Dakwah?’.
Selama Mukernas berlangsung, saya tetap mencermati perkembangan, sambil sedikit berharap bahwa apa yang saya tulis pada tulisan ‘Mukernas Bali: Selamat Tinggal Partai Dakwah?’ terbukti salah. Ternyata saya salah, tulisan itu justru mendapatkan pembuktiannya. Banyak sekali hal yang membuat saya geleng-geleng kepala, ada apa dengan jamaah dakwah ini?
Apa yang bisa saya lakukan sekarang? Saya hanya bisa mengingatkan kepada yang mau, menceritakan kepada yang mau, apa-apa yang saya lihat sebagai hal aneh, agar mudah-mudahan bisa memberikan masukan kepada siapapun yang membaca dan mau menganggapnya sebagai masukan. Sebelumnya juga saya harus menyatakan, bahwa isi tulisan ini sama sekali tidak bermaksud menyerang atau mengomentari agama atau budaya tertentu khususnya Hindu dan Bali. Tulisan ini, dan juga blog ini, ada karena adanya keprihatinan saya terhadap wasilah dakwah Islam yang sempat sangat saya harapkan. Jadi topik tulisan dan diskusi di sini hanya relevan untuk muslim umumnya, atau pencinta harakah dakwah khususnya.
Mohon maaf kalau saya harus memberi judul seperti di atas, karena kalau bukan inkonsisten atau tidak istiqomah, saya tidak tahu harus menggunakan kata apa lagi untuk melukiskan dengan tepat apa yang saya ulas di bawah ini.
Dr Surahman Hidayat, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, berkata: “siapa pun boleh menjadi anggota dan pengurus PKS, bahkan duduk mewakili partai di legislatif” [1]. Tifatul Sembiring, Presiden PKS, berkata: “Kader non-muslim itu tdak hanya bisa menjadi pengurus partai. Namun, lanjut dia, juga bisa dijadikan sebagai Caleg” [2]. Bagaimana dengan proses penjenjangan keanggotaan PKS yang mensyaratkan adanya proses tarbiyah? Bagaimana dengan janji setia pada waktu pengangkatan anggota yang dimulai dengan membaca basmalah dan shadatain? Bagaimana dengan janji yang dilakukan dengan perkataan “Saya berjanji untuk senantiasa berpegang teguh kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya”? Bagaimana dengan kewajiban anggota untuk “Berpegang teguh pada pemahaman partai terhadap Islam yang berlandaskan Kitab dan Sunnah”? [3]
Jadi kesimpulannya, persetan dengan tarbiyah ya ustadz? Karena bukankah untuk menjadi pengurus DPD minimal kader inti dengan status dewasa? Bukankah untuk mencapai tingkatan kader inti berstatus dewasa tersebut seseorang harus mengikuti tarbiyah dan mengikrarkan sighat janji dengan diawali basmalah dan shadatain? Jadi bagaimana mungkin seorang non muslim…
Meskipun secara praktis hampir tidak mungkin, tapi secara aturan Anda membuka peluang seorang kafir untuk duduk di Dewan Syariah, begitu bukan ustadz?
Dr Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS, ditanya: “apakah dengan menjadi partai terbuka PKS tidak khawatir ditinggalkan oleh para pendukung tradisionalnya, yakni kaum muslimin?”. Beliau menyatakan hal itu tidak akan terjadi [1]. Astaghfirullah ya ustadz, Anda salah seorang ustadz yang saya cintai karena Allah, mudah-mudahan Anda sadari kekeliruan memastikan masa depan ini, apalagi Anda seorang doktor di bidang aqidah Islam.
Dr Hidayat Nur Wahid berkata: “Sebagai agama terbuka, Islam jangan hanya ditafsirkan dalam pengertian formal saja, tetapi lebih pada bentuk aksi-aksinya, seperti pada pemberantasan korupsi, memberantas kemiskinan, menegakkan demokrasi, menghapus pengangguran” [1]. Ya ampun ustadz, apakah pengertian formal Islam tidak penting? Saat ini saya jadi buruh IT di negeri orang, negeri yang korupsi dan kemiskinannya nyaris terberantas total, pengangguran nyaris terhapus, kriminalitas sangat minim dan tidak ada penerapan formal Islam di sini, mirip seperti yang Anda katakan itu. Tapi ya ustadz, negeri ini menghalalkan hidup bersama tanpa nikah, tingkat aborsi tinggi, dll, naudzubillah. Apakah visi negeri seperti ini yang Anda maksud? Mengapa Anda menafikan penafsiran formal Islam?
Fahri Hamzah, anggota FPKS DPR RI, mantan ketua KAMMI, menawari Ida Pedanda Sebali Tianyar, seorang tokoh Hindu untuk menjadi caleg PKS dalam Pemilu 2009. Fahri bertanya: “Kita berkehendak, mau nggak Pak Pedanda menjadi caleg PKS?”, Pedanda menjawab: “Jika memang seperti itu, syukur alhamdulillah”, lalu disambut tepukan tangan meriah [4]. Sebelumnya, Dr Surahman Hidayat berkata: “setiap pengambilan keputusan, PKS selalu mendasarinya pada tiga hal, yakni pada kajian atau ilmu, pada keyakinan, dan ketiga dengan keikhlasan” [1].
Apakah ini yang dimaksud keputusan berdasarkan kajian dan keyakinan? Ida Pedanda Sebali Tianyar ini adalah salah seorang tokoh penentang keras RUU APP yang diusung oleh PKS sebagai amanat umat. Harian The Jakarta Post, edisi Februari 2006 mengutip perkataan Pedanda: “Sexual organs and nudity are often the primary characteristic of our sacred objects of worships” [5]. Ya Allah, partai yang mengusung nilai-nilai dakwah Islam akan menjadikan seorang penyembah organ seks dan nudity sebagai walinya, ditawari dengan penuh keramahan dan disambut tepuk tangan oleh peserta Mukernas lain. Ya Rabbi, ampuni kami atas kelemahan kami yang hanya bisa melihat kemungkaran ini terjadi.
Apakah yang akan dilakukan Fahri? Mau mendakwahi seorang tokoh senior agama Hindu? Belum-belum Pedanda sudah titip pesan kepada PKS: Jangan lagi menggunakan landasan agama.
Ketua DPW PKS Bali Heri Sukarmeni mengatakan pencalonan calon legislasi nonmuslim tidak perlu mengubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Dia beralasan: “Di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga tidak disebutkan kader harus Islam,” [6]. Beginilah kalau kader dakwah sudah keblinger, dicari-carilah celah hukum. Kalau mau ngeles cari celah hukum, di dalam Al Quran dan Sunnah, sama sekali tidak disebutkan bahwa pil ekstasi itu dilarang, cari saja dalil yang eksplisit menyatakan itu, meskipun saya bukan ulama, saya berani jamin sampai lebaran kucing juga tidak ketemu.
Memang betul, tidak ada di dalam AD/ART pasal yang menyatakan bahwa kader atau pengurus harus Islam. Tapi di dalam proses penjenjangan keanggotaan, itu sudah diatur dengan jelas. Kita ambil contoh yang paling rendah, syarat untuk menjadi ketua Depera, pada pasal 29 ayat 1 ART PKS, tercantum sbb: Telah menjadi kader pendukung partai dengan status anggota muda [7]. Kemudian, untuk menjadi anggota muda, menurut aturan keanggotaan harus mengucapkan sighat janji yang diawali dengan basmalah, shadatain, dan kalimat “Saya berjanji untuk senantiasa berpegang teguh kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, menjalankan syari’at-Nya, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, menjalin ukhuwah islamiyah dengan sesama anggota Partai Keadilan serta kaum muslimin lainnya, semaksimal kemampuan. Allah menjadi saksi atas segala yang saya ucapkan” [3].
Itu baru level pengurus Depera, apalagi di DPP, MPP, DSP atau MS. Ya ampun akh Heri, mudah-mudahan Anda sedang tidak memainkan peran menjadi devil’s advocate. Sekarang saya gunakan kembali logika perkataan Anda, bukankah anggota Dewan Syariah itu juga kader PKS? Kalau memang untuk menjadi kader tidak perlu Islam, apakah bisa non muslim menjadi anggota Dewan Syariah? Keblinger!
Apakah akan ada yang ngeles lagi? Oh, itu untuk syiar Islam, jadi non muslim terpaksa harus jadi muslim agar bisa menjadi anggota PKS, karena harus mengucapkan shadatain. Ampun dah.
Dr Hidayat Nur Wahid berkata: PKS akan menggagas Koalisi Merah Putih dengan kalangan PDIP [8] [9]. Koalisi dengan PDIP? Ya ustadz, sekali lagi, Anda ini seorang yang sangat saya cintai karena Allah. PDIP sudah menetapkan capresnya untuk Pemilu 2009 adalah Megawati Sukarnoputri. Sementara DSP di era Dr Salim Segaf Al Jufri sudah mengeluarkan tadzkirah tegas, haram hukumnya perempuan menjadi kepala negara [10]. Saya jadi tidak tahu harus bilang apa lagi. Bahkan salah satu agenda Mukernas adalah menjajaki koalisi merah putih (PDIP-PKS) pada pemilihan presiden (pilpres) 2009 mendatang, seperti diungkapkan Presiden PKS, Tiffatul Sembiring kepada Republika [14].
Sebagai pelengkap, saya kutipkan satu pendapat seorang kader, tipikal pendapat yang berusaha selalu membenarkan apapun keputusan qiyadah, sambil mengesampingkan salah satu anugerah yang agung dari Allah yaitu akal, dengan alasan tabayyun dan husnuzan [11]. Kader bernama Eka Kurnia ini mengutip perkataan Mujiono, ketua panitia Mukernas, sbb: “Bali merupakan icon pariwisata. Jadi kami ingin menunjukkan bahwa PKS juga concern terhadap dunia pariwisata. Artinya PKS tidak anti pariwisata. PKS tidak anti budaya. PKS peduli itu semua,”
Hmmm… PKS tidak anti pariwisata dan budaya di Bali.
Jelas dan tegas disebutkan PKS tidak anti pariwisata di Bali. Gubernur Bali Dewa Made Beratha mengatakan hampir 80 persen perekonomian Bali bersumber pada pariwisata dan kedatangan para pelancong yang kerap berpakaian terbuka yang jelas bertentangan dengan RUU Pornografi [12]. Artinya PKS tidak keberatan dengan bule-bule nirbusana yang seliweran di Bali. Mudah-mudahan kemudian gak ngeles dengan berkata: oh kami mendukung pariwisata di Bali selama sesuai dengan akhlak islami. Ini sih nonsense.
Jelas dan tegas pula bahwa PKS tidak anti budaya di Bali. Hmmm… budaya? Mari kita lihat beberapa pernyataan budaya dari tokoh Bali. Gubernur Dewa Made Beratha mengatakan bahwa ekspose seksualitas di Bali telah ada sejak zaman dulu kala, terlukis pada relief-relief candi [12]. Tokoh agama Hindu, Ida Pedanda mengatakan: “sexual organs were important parts of the religion’s sacred iconograph” [5]. Dalam rangka merayakan Nyepi, ada ritual omed-omedan, atau ritual ciuman massal antara puluhan pemuda dan pemudi di ruang terbuka dan ditonton masyarakat [13]. Rekan-rekan saya yang pernah bekerja di sebuah software development center ternama di Bali bercerita bahwa omed-omedan biasanya juga menjadi objek wisata. Hmmm… PKS mendukung pariwisata Bali bukan?
Tapi Eka Kurnia berkata: “Saya yakin itu sudah dipikirkan jauh2, matang2, bahkan ke dewan syariah segala, dengan demikian tahapan2 menuju mukernas di Bali sangat panjang”. Bukan main tsiqohnya… Eka menambahkan: “Yang jadi masalahnya adalah, banyaknya konstituen PKS belum memahami secara benar”. Lho, bagaimana mau paham secara benar kalau tidak diberi penjelasan? Apakah itu sebuah ijtihad? Apa landasannya? Apa dalil yang digunakan? Apa pertimbangannya? Kalau tidak tahu dan tidak paham, mengapa tsiqoh begitu saja? Saya sudah mengulas panjang lebar tentang ini pada tulisan ‘Tentang Blog Ini’, adalah batil untuk tsiqoh dan beramal saja meskipun tidak paham. Itu pendapat yang saya dapat dari fatwa ulama-ulama muktabar semisal Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah, Syaikh Dr. Yusuf al-Qaradhawi hafidzahullah, dll.
Tapi pada alinea terakhir, al-akh ini menulis sesuatu yang menyalahi logikanya sendiri: “Jadi saran saya adalah, sebaiknya konstituen yang ingin mengetahui berbagai macam informasi mengenai PKS harus mengikuti kegiatan liqoan, aktif di DPRa, mengikuti agenda kaderisasi (seperti mukhayam, daurah, dsb)”. Lho gimana sih? Katanya mau jadi partai terbuka berbasis massa, tidak lagi berbasis kaderisasi, mengapa sistem penyebaran informasi yang disarankan masih ala tanzim begini? Disuruh ikut liqo, kebayang juga liqo ada non muslimnya. Mengikuti agenda kaderisasi? Katanya mau jadi partai massa, bukan lagi berbasis kaderisasi?
Aduh, kalau belum paham tapi menyuruh orang untuk tsiqah, ya begini akibatnya. Mohon maaf untuk akh Eka, no offence, saya mau komentar di blog Anda, tapi gak punya account multiply. Jadi sekalian numpang di sini. Mungkin Anda akan mengatakan: “DOS begini lho, ada informasi yang tidak bisa dibeberkan ke publik karena pertimbangan kemaslahatan, makanya jamaahnya diwajibkan tsiqah saja, meskipun tidak faham. Yang penting kami mengikhlaskan niat dan beramal saja. Kami selalu berhusnudzon kalau para qiyadah sudah berusaha maksimal”, kalau Anda ingin mengatakan hal yang kira-kira seperti itu, maka ini sudah saya jawab di tulisan ‘Tentang Blog Ini’. Saya bukan ahli ilmu, saya tidak berfatwa, yang saya tulis di situ hanyalah mengutip pendapat ulama-ulama umat ini. Saya juga tidak taqlid kepada mereka, hanya saja, mereka-mereka itu setiap berfatwa hampir selalu dengan jelas mengemukakan dalilnya baik dari Quran maupun sunnah yang shahih. Itulah bedanya dengan ‘fatwa’ dari PKS, seperti Mukernas di Bali ini, pertimbangannya gak pernah jelas. Nah, saya bertaqlid kepada Quran dan sunnah.
he he … sekali lagi bangga 7.3 % perolehan suara di pemilu 2004
ingat boss.. itu suara PAN yang anda kibuli dengan dalih partai yang lebih bersih dari orang orang non muslim yang memimpin PAN, gabung ke PKS lebih bersih ( katanya..:()
ingat 15% suara PAN di 1999 bisa anda raih di 2004 menjadi 7.3 %
dan terbukti, di Pilkada DKI, dan BEKASI, massa PAN yang tadinya anda bius dengan slogan partai ISLAMI, ternyata sudah sadar dengan antibius anda sendiri.
tapi ingat juga, kalo anda udah keliatan belangnya macama begini.
tahun 2009 suara anda akan kembali ke 1999
Sampai sekarang saya masih alergi sama partai yang ada warna kuningnya..
nggak beda jauh
sama partai yang benar benar berwarna kuning
Kalo caleg beragama Hindu utk mewakili orang Hindu ga papa. Tidak termasuk “orang beriman mengambil pemimpin orang kafir” yg dilarang oleh Al-Quran. Koalisi dg orang musyrik pernah dilakukan oleh Rasulullah saat perjanjian Hudhaibiyah, dimana slh satu isi perjanjian adalah Siapapun yang mau berkoalisi pada pihak Muhammad SAW dipersilakan, dan siapapun yang mau berkoalisi dengan pihak Quraisy juga dipersilakan, maka orang musyrik dari Bani Khuza’ah berkoalisi dengan Nabi SAW sementara Bani Bakr berkoalisi dengan Quraisy. wallahu a’lam.
TES BUAT KADER
Wahai Ikhwan, mukernas bali baru berakhir….bila antum bersuara setuju tidak setuju, apalagi mulai meragukan Qiyadah…inilah ujian bagi kita….sampai dimana tarbiyah kita,
Wahai Ikhwah kita telah dibina bertahun2 atau ada yang mungkin sudah belasan taun….
Kita telah dibina untuk Tsiqoh, sami’na waato’na….
sekali lagi sampai dimana Tarbiyah kita….
Tidak hanya kita dan masyarakat…. para ustadz kita pun bertanya kenapa di bali, kenapa terbuka….sekarang kita tunggu penjelasan dari para ustad kita yg mulai kembali kedaerah kita untuk memberikan penjelasan rinci tentang ini…..
Wahai Ikhwah….janganlah kalian membangkang, apalagi Su’udzon atawa keluar dari jamaah…..
Sabar lah wahai Ikhwah, ini adalah ujian bagi kita……..
Inilah Indonesia karena kita kenyataan tidak bisa memimpin sendiri negri ini, karena musuh2 da’wah selalu mencari alasan untuk menghancurkan kita….
Istigfarlah wahai Ikhwah…..
Kekuatan jamaah ini adalah ketaatan, keikhlasan
Semoga Allah selalu bersama kita, mengokohkan Islam dan kaum muslimin,
Ya Allah tunjukanlah Haq itu adalah Haq dan tunjukilah kami untuk selalu istiqomah di jalan MU…
Wassalam
Kita sebenarnya ga usah kaget… malah ini menunjukkan PKS paham betul apa itu fikih… Muhammad Abduh penulis tafsir Al Manar, ketika masih hidup bahkan merekrut kaum Nasrani menjadi bagian dari Partainya… Bravo…
Assalamualaikum wr wb. bagi ikhwah yang kecewa dan ngak puas dengan kebijakan bisa mendialogkan lagi dengan mas’ul halaqah atau DSD setempat.setiap manufer dalam harakah kita ini ada ta’sil syar’inya. sebagai contoh Ketika rasulullah dengan abu bakar hijrah ke madinah penunjuk jalannya orang nasrani.Ketika piagam madinah diterapkan rasulullah tidak mencopot kekuasan pemimpin-pemimpin kaum yang kafir untuk kaum mereka sendiri. allahumma urzuqna al-ilma wal fahma filqauli wa al-amal.
Cairo
PKS : Partai Nasionalis. asas : Nasionalis, partai untuk semua agama, katanya partai dakwah, dakwah apa malah kedakwahan, mau mgubah sistem apa malah ikutan sistem,walah2 kasihan kader2nya yg berjuang dibwh, yang atas malah deklarasi sbgi partai terbuka untuk semua agama, idih kepiye to..tanya kenapa bisa begini. hasan al bana ngelus dada paling he…dunia itu memang melenakan ya..alah nyatane ikutan juga makaya jadi pendakwah ya pendakwh saja malah dakwah sekarng dicampur adukan.PKS skrng bisa dikatakan partainya sma dengan PAN PDIP PKB PPP, hanya saja beda sedikit man.. agak sedikit islam sih/bigronya tapi..akhirnya ikutan juga gue..duluu cuman coba coba sekarang jadi suka malah cari sekarang, jadi kecanduan.
assalamu’alaikum
ya buat semuanya sj, kita kembali baca buku riasalah. kita kembali membaca “kepada apa kami menyeru manusia” di situ dijelaskan .kita berdakwah punya tolok ukur, kita punya visi misi, kita punya sarana apa saja, kita punya cita cita yg mulia.subhanalloh kita hrs mampu menyampaikan nilai-nilaiislam dengan tepat dan bahasa kita sesuai dengan kapasitas siapa yg kita ajak bicara.lihat kisah badui kencing di masjid dan banya kisah yg lain.
]sebagai simpatisan dan semuanya sj, tsiqoh pada qiyadah lebih utama dan keikhlasan hrs kita jaga.
tsiqoh dengan hasil syura lebih utama.para shahabat punlebih mencintai keputusan hasil syura sekalipunhasilnya minimal daripada keputusan sendiri sekalipun itu lebih bagus.
Rabb semoga Engkau menjaga keteguhan hati2 hati km dlm memperjuangkan dien ini. biarlah km dicaci dimaki , karena mereka yg mencaci maki mungkinbelum memahami dakwah dengan segala karakter dan perangkat2nya.
afwan.
astaughfirullaah, Rabb anpunkan kami semua, ampunkan para qiyadah kami jika mereka khilaf. berilah petujuk bagi uat ini Rabb.jangan Engkau biarkan ketika kami berbuat salah.
wassalamu’alaikum
tak terasa air mata ini mengalir deras
dan jantungpun berdetak kencang seolah lepas
saat saya baca semua komentar tentang qiyadah, PKS dan mukernasnya.
saudaraku…..
hentikan semua kritik dan komentarmu, sampaikanlah dengan baik dan bijak di dlm halaqoh pekanan kalian.
saudaraku… yakinlah …dan sabarlah…
masih ada waktu untuk tabayyun, jangan mudah termakan isu dan sekedar ikut-ikutan.
mereka qiyadah dan para ustadz/ah kita telah bekerja dan berusaha yang terbaik untuk kita dan bangsa ini termasuk di dalamnya non muslim.
Saudaraku…..
jangan mempermudah dan memebri ruang lebar bagi para pendengki di luar sana untuk semakin menginginkan kita bercerai berai
ingatlah wahai saudaraku…
keputusan yang diambil melalui mekanisme musyawarah atas dasar al qur’an dan as sunnah adalah yang terbaik. semoga itu yang kita dapatkan..
Ya Allah….
tak kuasa rasanya diri ini menyampaikan semua isi hati.
sungguh engkaulah yang menggenggam setiap hati kami. satukanlah hati kami dalam syari’atmu.
Allahu akbar……………………………….
hendriko
bersabarlah ikhwah, bagi kalian yang tidak puas dengan informasi tentang PKS dari berbagai media, mintalah petunjuk kepada Allah SWT karena Dia-lah yang Maha Benar. jangan cepat menyimpulkan sesuatu yang kalian tidak ketahui, kembalilah, sadarlah, dan beristighfarlah dengan apa yang kalian sangkakan thdp qiyadah. karena boleh jadi itu pintu syetan untuk menjauhkan kita dari jama’ah ini.
bersabarlah, karena sebaik-baik keputusan adalah keputusan Allah.
Komentarnya hebat-hebat.
Tapi rasanya hanya ditulisan saja.
Pandai berkomentar sedikit amal.
Itulah tanda-tanda orang fasik.
Sungguh setiap amal akan ada balasannya.
Dan Allah tidak akan salah memberi balasan.
Orang tidak akan memikul dosa orang lain…
Memang beda cara pandang pemain dengan penonton.
Yang lebih pinter komentar pastinya adalah penonton.
Sedangkan pemain sibuk beramal.
Tetap istiqomah ya jundullah…
Luruskan Niat….
Jaga Keikhlasan….
Semoga Allah membimbing setiap perjuanganmu.
Allahu akbar
Tangerang
Terlalu sering berdebat dan miskin amal. Hmm, qta harus menelaah kembali dimana kita letakkan niat awal bergabung dgn jamaah ini…
Kalo sedari awal kita meletakkan niat kpd jamaah dakwah hanya karena manusia, jadinya ya begini ini: BANYAK KECEWAnya.
Omong kosong kalo mulut qta berulang kali berbusa nyebut2 “Kita harus tsiqah sama syuro’ atau qiyadah kita”, kalo kena cobaan iman spt ini aja udah mbuat qta ‘ngancam’ insilakh. Apalagi kita bakalan mau ngajak futur berjamaah dgn ikhwah laen.
Ingat! Antum bisa jadi promotor kebathilan. Ana ga bakal pake dalil macem2 spt yg ente2 sudutkan pada para asatidz n ulama qta, bahwa mereka telah sirna-lah, mereka tlah kluar dari manhaj-lah, mereka tlah…tlah…tlah…
Jujur akhi, dakwah ana sama temen2 di tempat kami berbenturan dgn kondisi minoritas muslim. Kami jd tahu gimana rasanya menerapkan Islam ini pada kondisi serba sulit dan tempat penuh mudlarat.
Ane yakin antum yg omongnya bejibun di blog ini sangat sedikit yg mewakili kondisi minorotas.
So, pilihannya jatuh dua:
Ente jadi promotor kebathilan dgn insilakh berjamaah, ketahuilah Allah ga butuh antum!!!
Or, Mukernas ini dengan apapun hasilnya, menjadi ujian kesabaran kita. Kalo mau ngritik, sampaikan pada tempatnya. Omong ke murabbi antum! Jangan nyebar fitnah berbungkus dalil, karena kaum kafir n munafiqin bakalan mengamini ‘kekecewaan’ antum itu. Lihat, ada yg bertepuk tangan…
Afwan, ane udah kenyang berhadapan dengan BSH ini (Barisan Sakit Hati).
Sebab ujung-ujungnya, miskin amal banyak omong doang.
Ckckckck, balik lagi ke mihwar tuh. Mau ke mihwar dauliy dengan konsekuensi berbenturan dgn dunia konflik n pluralitas gimana bisa, kalo jundiy2 sendiri lebih milih diterkam serigala dgn keluar dari barisan ini. Ente kudu inget, mihwar tanzhim kita: Kekuatan yg bersumber dari ikatan aqidah dalam jamaah. Struktur kudu kuat, baru bisa njelajah ke mihwar berikutnya.
Ironi,kita sepertinya sulit mengakui kalo kita miskin amal…
Berbeda, itu sah. Kecewa itu lazim. Tapi kalo udah kronis (ato kebujuk syaithan menjadi kronis) tsiqahnya,…hmmm…kekanak-kanakan dgn usia tarbiyah kita yg baru seumur jagung.
Berbeda, itu sah. Oke…???!!!
ta’at itu didahului dengan PAHAM. Setahu saya enggak ada penjelasan apa2 dari para qiyadah, tentang pilihan2 politik sekarang ini. Jadi, saya gak yakin kalau saya sudah paham.
Kalau memang ini sudah dipikirkan masak2, kenapa enggak ada SOSIALISASI ke internal terlebih dahulu?
Emang enggak gak gampang jadi qiyadah
[…] hati memakai baju ini? Yang jelas, PKS kali ini tidak main-main dengan baju barunya, buktinya, PKS langsung melamar tokoh Hindu Bali, untuk menjadi calon anggota legislatif PKS pada pemilu […]
yaaah ada kalanya ketaatan pd qiyadah itu tidak perlu banyak tanya. klo memang kita sdh paham ttg amal jamai, ya apapun kita hrs tsiqoh pada qiyadah,apa yg diputuskan oleh jamaah kia hrs tsiqoh. dalamkondisi kita senangataupunsusah. klonggak tsiqoh, ini awal hancurkan gerakandakwah.